Kunjungan industri adalah kegiatan tahunan yang
diadakan oleh Perguruan Tinggi STMIK Pringsewu jurusan sistem informasi
dan manajemen informatika sebagai salah satu cara untuk menambah ilmu
dan pengalaman yang dibutuhkan dunia kerja yang belum didapatkan dalam
perkuliahan. Dengan kunjungan industri mahasiswa STMIK Pringsewu jurusan
sistem informasi dan manajemen informatika akan lebih mengetahui
permasalahan-permasalahan yang ada secara langsung, sehingga mahasiswa
STMIK Pringsewu jurusan sistem informasi dan manajemen informatika dapat
menganalisis dan membandingkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari dalam
perkuliahan dengan praktek yang ada dalam dunia kerja.
Pada
tanggal 7 Januari 2016 pukul 09.00 WIB s/d selesai mahasiswa STMIK
Pringsewu jurusan sistem informasi dan manajemen informatika mengikuti
pembekalan kunjungan industri (di auditorium STMIK Pringsewu lantai II)
yang akan bertolak ke Jogja – Bandung pada tanggal 10 s/d 15 Januari
2016 yang disampaikan oleh Nur Aminudin, M.T.I
Rombongan
dosen pendamping dan mahasiswa mahasiswa STMIK Pringsewu jurusan sistem
informasi dan manajemen informatika yang akan bertolak ke Jogja –
Bandung pada tanggal 10 s/d 15 Januari 2016 berjumlah 250 orang.
RT 36 Kampoeng Cyber
Kunjungan
industry setiap tahunnya menuju ke RT 36 Kampoeng Cyber. Kampoeng ini
terletak didalam kompleks Taman Sari Keraton Yogyakarta. Disebut
Kampoeng cyber karena memang diseluruh penjuru Kampoeng ini sistem
komunikasinya sudah terintegrasi melalui jaringan internet. Sehingga
dari semua sudut Kampoeng ini akses internet sudah tidak ada kendala
lagi bagi warganya. Yang lebih menakjubkan meskipun Kampoeng ini di
tengah perkotaan faktor penghijauan juga menjadikan perhatian utama
terbukti disetiap petak halaman ditanami dengan berbagai tumbuhan yang
bermanfaat untuk keperluan masak sehari-hari dan berbagai jenis tanaman
obat, juga tata lingkungannya sedemikan rapi dan bersih sehingga nyaman
dipandang dan enak untuk sekedar keliling jalan-jalan apalagi disetiap
sudutnya ditaruh tempat sampah yg sudah dibedakan untuk tiga jenis
sampah (plastik, logam/kaca dan kertas).
Patut
dibanggakan Kampoeng ini bisa mewujudkan impian warganya untuk menjadi
Kampoeng percontohan diwilayah Jogjakarta khususnya dan seluruh Kampoeng
perkotaan di seluruh Indonesia. secara umum di Kampoeng Cyber RT 36
Taman Yogyakarta. Sebuah Kampoeng yang penuh potensi dan ingin selalu
berkembang. Utamanya berkembang melalui teknologi informasi yang
disajikan dengan warna lebih, tentang potret sebuah Kampoeng beserta
isinya. Kampoeng yang penuh dinamika yang selalu ingin bergerak maju
mengikuti perkembangan jaman. Semua berdasar karena kesadaran untuk
berkembang dan dengan semangat gotong royong membangun diri. Kampoeng
Cyber RT 36 Taman adalah sebuah perKampoengan padat penduduk terletak di
tengah kota Yogyakarta, berdampingan dengan obyek wisata pemandian
Taman Sari. Penduduk mayoritas bekerja di sektor informal dan berlatar
belakang pendidikan menengah, dengan jumlah penduduk 142 jiwa, terdiri
dari 43 Kepala Keluarga. Secara mandiri membangun wawasan pengembangan
wilayah dan sumber daya manusia melalui teknologi informasi. Mengikuti
perkembangan teknologi informasi menjadi dasar keinginan untuk maju
sebagai ujung tombak dalam memimpin sebuah masyarakat kecil di wilayah.
Dengan teknologi informasi Kampoeng Cyber RT 36 berkeyakinan untuk dapat
maju mengejar ketertinggalan dan menjembatani keterbatasan akan
kekurangan. Kampoeng Cyber RT 36 RW 09 Taman Kelurahan Patehan,
Kecamatan Kraton, Yogyakarta memberanikan diri untuk mencanangkan
program “Kampoeng Cyber (Internet)“, sebuah proses panjang dan penuh
tantangan.
Berawal pada bulan Agustus 2008
pencanangan program Kampoeng cyber, mulai dari penggunaan media blog
(www.rt36taman.multiply.com) untuk pengenalan program ke warga dan
sebagai publikasi kegiatan RT yang senantiasa terjaga keberlangsungannya
dengan semangat kebersamaannya bahkan sebagai ikatan silahturahmi
dengan warga yang ada diperantauan.
Dari semangat
inilah Kampoeng cyber kemudian ingin menghadirkan media internet di
tengah-tengah warga tentunya dengan harga yang terjangkau. Dengan modal
kebersamaan dan kegotong-royonganlah usaha Kampoeng Cyber RT 36 dapat
terwujud sekitar bulan Juni 2009. Sebuah jaringan internet (kabel) dari
rumah ke rumah. Bahkan Kampoeng Cyber RT 36 menghadirkan akses internet
secara gratis di ruang publik (Pos Kamling) dapat terlaksana juga.
Hingga saat ini akses internet sudah tersambung ke rumah penduduk
sejumlah 25 rumah. Media internet tersebut hanyalah sebuah sarana,
sedangkan muatannya juga sudah berjalan seiring, mulai dari pembekalan
dengan pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan untuk berbagai macam
kepentingan baik itu pribadi maupun bersama.
Penerbit Kanisius
Karya
Penerbit Kanisius dimulai sejak 26 Januari 1922 dengan komitmen
pemberdayaan bangsa melalui pendidikan. Dengan menyediakan buku-buku
sekolah Kanisius berkembang dari tahun ke tahun. Kini karyanya meliputi
berbagai bidang seperti: keagamaan, kepribadian, humaniora, teknologi
dan juga pertanian.
Pada tanggal 26 Januasi 1922,
lama sebelum kemerdekaan Indonesia, Canisius Drukkerij didirikan di
pusat kota Yogyakarta. Kanisius berkomitmen pada upaya pemberdayaan
bangsa melalui dunia pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Pada tahun
1926, Kanisius mencetak buku-buku bacaan dan bahan pembelajaran untuk
memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah rakyat. Pada tahun 1928, Canisius
Drukkerij mencetak Tamtama Dalem dan Swaratama, surat kabar pergerakan
untuk mendukung perjuangan kemerdekaan pemuda Indonesia.
Pada
awal kemerdekaan Republik Indonesia, Canisius mendapat kepercayaan
untuk mencetak ORI (Oeang Rakyat Indonesia). Penerbit dan Percetakan
Kanisius, nama baru untuk Canisius Drukkerij, membeli mesin cetak yang
lebih besar untuk memenuhi permintaan ini.
Kanisius
telah lama memiliki reputasi sebagai percetakan berkualitas tinggi dan
instalasi teknologi cekat offset pada tahun 1960-an menempatkan Kanisius
pada posisi terdepan dalam industri percetakan di Indonesia.
Pada
tahun 1970-an Kanisius mendefinisikan kembali misinya ke arah
pemberdayaan rakyat dan mendorong pembelajaran mandiri dengan melakukan
diversifikasi lini produk, yang berkisar dari buku keagamaan,
pembelajaran mandiri, sejarah, budaya, bahasa, filsafat, sosiologi,
manajemen, pertanian, teknologi tepat guna, sampai buku-buku teks untuk
TK sampai perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar